Analisis Kekontemporeran Puisi Celana

dalam puisi Celana (2) terdapatgayabahasa Paralelisme, yaitu
gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Gaya bahas ini merupakan salah satu cirri yan terdapat pada puisi Indonesia kontemporer.
Ada raja kecil yang galak dan suka
Memberontak
Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk
Merenungi rahasia alam semesta
Ada gunung berapi yang menyimpan
Sejuta magma
Ada juga gua garba yang diziarahi
Para pendosa dan pendoa
Bahasa puisi ditulis lugu yang mempergunakan ungkapan gagasan secara polos dengan kata-kata serebral dan kalimat yang biasa yang polos.
Konon setelah berlayar mengelilingi bumi, Colombus pun
Akhirnya menemukan
Sebuah benua baru di dalam celana
Dan Stephen Hawking
Khusyuk bertapa disana
Dapat terlihat bahwa bahasa yang digunakan penyair bukanlah bahas yang “ puitis “ atau “ bahasa berat “ dan sulit untuk dimengerti. Melainkan bahasa yang benar-benar polos dan terkesan lugu.
Banyak digunakangayapenulisan yang prosais atau menyerupai penulisan prosa yang bercerita.
Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar
Celana yang bagus dan sopan, tapi tak penah
Diajar melukis seluk beluk yang ada di dalam celana
Sehingga kami tumbuh menjadi anak-anak yang manis
Yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap
Nasibnya sendiri
Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi
Membuat coretan dan gambar porno di tembok
Kamar mandi
Sehingga kam pun terbiasa menjadi
Orang-orang yang suka cabul
Terhadap diri sendiri.
Terlihat jelas bahwa penulis seperti orang yang sedang bercerita dengan panjang lebar, tanpa gaya penulisan puisi yang biasanya dituliskan oleh para penyair lainnya.
Adanya sarana kepuitisan sebagai alat untuk penekanan makna.
Ada raja kecil yang galak dan suka
Memberontak
Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk
Merenungi rahasia alam semesta
Ada gunung berapi yang menyimpan
Sejuta magma
Ada juga gua garba yang diziarahi
Para pendosa dan pendoa
- Tema yang diusung oleh penyair dalam puisi ini adalah tema protes terhadap kepincangan masyarakat menyikapi pembelajaran mengenai seks pada ranah pendidikan yang dianggap tabu.
Ketika sekolah kami sering disuruh menggambar
Celana yang bagus dan sopan, tapi tak penah
Diajar melukis seluk beluk yang ada di dalam celana
Sehingga kami tumbuh menjadi anak-anak yang manis
Yang penakut dan pengecut, bahkan terhadap
Nasibnya sendiri
Padahal pengajaran seks sejak dini kepada anak, maka dia akan memahami tanpa kesalahan persepsi atau rasa penasaran yang akhirnya dilampiaskan dengan tindaka-tindakan nakal dan cabul yang justru semakin merusak moral seorang anak.
Karena itu kami suka usil dan sembunyi-sembunyi
Membuat coretan dan gambar porno di tembok
Kamar mandi
Sehingga kam pun terbiasa menjadi
Orang-orang yang suka cabul
Terhadap diri sendiri.
Adapun kesalahan pemikiran itu terus berlanjut hingga anak-anak tersebut memasuki usia yang semakin matang.
Setelah loyo dan jompo, kami mulai bisa berfantasi
Tentang hal-ihwal yang di dalam celana:
Ada raja kecil yang galak dan suka
Memberontak
Ada filsuf tua yang terkantuk-kantuk
Merenungi rahasia alam semesta
Ada gunung berapi yang menyimpan
Sejuta magma
Ada juga gua garba yang diziarahi
Para pendosa dan pendoa
Sumber : https://www.mindstick.com/Articles/126240/how-to-prevent-air-and-soil-pollution